Jurusan TBIn IAIN Lhokseumawe Gelar Webinar Nasional Sambut Bulan Bahasa 2024

www.iainlhokseumawe.ac.id — Dalam rangka menyambut Bulan Bahasa, Jurusan Tadris Bahasa Indonesia (TBIn) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Lhokseumawe sukses menyelenggarakan webinar nasional bertajuk “Pandai Berbahasa Lihai Bersastra Menuju Era Indonesia Emas”*. Kegiatan ini sukses digelar pada Selasa, 29 Oktober 2024 lalu,

Webinar ini ikut menghadirkan tiga narasumber berkompeten di bidang bahasa dan sastra, yakni Dr. Sulaiman Juned, M. Sn, Miftahul Jannah, S. Pd, dan Muhammad Faris Al-Muzaki.

“Kegiatan inspiratif ini bertujuan untuk meningkatkan apresiasi dan kesadaran terhadap pentingnya bahasa dan sastra sebagai fondasi menuju kemajuan bangsa.” Tutur Istiqamah, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan TBIn.

Acara ini tidak hanya memperingati Bulan Bahasa tetapi juga menjadi ajang memperkuat komitmen TBIn IAIN Lhokseumawe dalam mencetak generasi emas yang berkompeten di bidang bahasa dan sastra. Tambahnya.

Dalam paparan materi yang digelar secara daring, Dr. Sulaiman Juned, M. Sn, yang dikenal sebagai sastrawan, sutradara teater, sekaligus Ketua Majelis Adat Aceh (MAA), ia menyampaikan materi bertajuk “Proses Kreatif dan Baca Puisi.

Materinya ia mengulas seluk-beluk puisi, mulai dari definisi, unsur pembangun, hingga langkah-langkah menulis puisi yang kreatif. Tak hanya itu, ia juga mempraktikkan teknik membaca puisi dengan baik, memberikan inspirasi langsung kepada peserta untuk lebih mendalami seni ini.

Sementara, pemateri kedua, Miftahul Jannah, S. Pd, alumni TBIn yang kini menjadi penulis novel, berbagi pengalaman inspiratifnya melalui materi “Menulis adalah Profesi”.

Ia mengupas keterampilan yang dibutuhkan seorang penulis, potensi karir, serta tantangan yang sering dihadapi. “Menjadi penulis adalah profesi yang menantang namun menarik. Seringkali tidak dianggap karena tidak memiliki prospek masa depan, begitu kata mereka,” ujarnya, memotivasi peserta untuk terus berkarya.

Sementara itu, pemateri terakhir, Muhammad Faris Al-Muzaki, yang dikenal sebagai *Raja Baca Aceh*, memaparkan materi bertajuk “Sastra dan Membaca”. Ia menekankan pentingnya membaca dalam pelestarian bahasa dan perkembangan sastra. “Membaca bukan hanya sumber ilmu, tapi juga wadah pelestarian bahasa,” paparnya. (AR)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *